Mana yang lebih baik, alampu jalan tenaga suryaatau lampu jalan konvensional? Mana yang lebih hemat biaya, lampu jalan tenaga surya atau lampu jalan AC 220V konvensional? Banyak pembeli bingung dengan pertanyaan ini dan tidak tahu bagaimana memilih. Di bawah ini, Tianxiang, produsen peralatan penerangan jalan, akan menganalisis dengan cermat perbedaan antara keduanya untuk menentukan lampu jalan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Ⅰ. Prinsip Kerja
① Prinsip kerja lampu jalan tenaga surya adalah panel surya mengumpulkan sinar matahari. Periode efektif sinar matahari adalah dari pukul 10.00 hingga sekitar pukul 16.00 (di Tiongkok utara selama musim panas). Energi matahari diubah menjadi energi listrik, yang kemudian disimpan dalam baterai gel prefabrikasi melalui pengontrol. Ketika matahari terbenam dan tegangan lampu turun di bawah 5V, pengontrol secara otomatis mengaktifkan lampu jalan dan mulai menyala.
2. Prinsip kerja lampu jalan 220V adalah kabel-kabel utama lampu jalan dirangkai secara seri, baik di atas maupun di bawah tanah, lalu dihubungkan ke kabel lampu jalan. Jadwal pencahayaan kemudian diatur menggunakan pengatur waktu, yang memungkinkan lampu menyala dan mati pada waktu tertentu.
II. Ruang Lingkup Aplikasi
Lampu jalan tenaga surya cocok untuk daerah dengan sumber daya listrik terbatas. Karena kendala lingkungan dan konstruksi di beberapa daerah, lampu jalan tenaga surya merupakan pilihan yang lebih tepat. Di beberapa daerah pedesaan dan di sepanjang median jalan raya, saluran utama di udara rentan terhadap paparan sinar matahari langsung, petir, dan faktor lainnya, yang dapat merusak lampu atau menyebabkan kabel putus karena usia. Pemasangan di bawah tanah membutuhkan biaya pemasangan pipa yang tinggi, sehingga lampu jalan tenaga surya menjadi pilihan terbaik. Demikian pula, di daerah dengan sumber daya listrik yang melimpah dan jaringan listrik yang nyaman, lampu jalan 220V merupakan pilihan yang baik.
III. Masa Pakai
Dari segi masa pakai, produsen peralatan penerangan jalan Tianxiang meyakini bahwa lampu jalan tenaga surya umumnya memiliki masa pakai yang lebih panjang dibandingkan lampu jalan standar 220V AC, mengingat merek dan kualitasnya yang sama. Hal ini terutama disebabkan oleh desain komponen inti yang tahan lama, seperti panel surya (hingga 25 tahun). Di sisi lain, lampu jalan yang dioperasikan dengan listrik memiliki masa pakai yang lebih pendek, yang dibatasi oleh jenis lampu dan frekuensi perawatan.
IV. Konfigurasi Pencahayaan
Baik lampu jalan AC 220V maupun lampu jalan tenaga surya, LED kini menjadi sumber cahaya utama karena hemat energi, ramah lingkungan, dan tahan lama. Tiang lampu jalan pedesaan dengan ketinggian 6-8 meter dapat dilengkapi dengan lampu LED 20W-40W (setara dengan kecerahan lampu CFL 60W-120W).
V. Tindakan pencegahan
Tindakan pencegahan untuk Lampu Jalan Tenaga Surya
① Baterai harus diganti kira-kira setiap lima tahun.
② Karena cuaca hujan, baterai biasanya akan habis setelah tiga hari hujan berturut-turut dan tidak lagi mampu memberikan penerangan di malam hari.
Tindakan pencegahan untukLampu Jalan 220V AC
① Sumber cahaya LED tidak dapat menyesuaikan arusnya, sehingga menghasilkan daya penuh sepanjang periode pencahayaan. Hal ini juga membuang-buang energi di penghujung malam ketika kecerahan yang dibutuhkan jauh lebih rendah.
② Masalah pada kabel penerangan utama sulit diperbaiki (baik di bawah tanah maupun di atas tanah). Korsleting memerlukan pemeriksaan individual. Perbaikan kecil dapat dilakukan dengan menyambungkan kabel, sementara masalah yang lebih serius memerlukan penggantian seluruh kabel.
3. Karena tiang lampu terbuat dari baja, konduktivitasnya sangat kuat. Jika terjadi pemadaman listrik saat hujan, tegangan 220V akan membahayakan keselamatan jiwa.
Waktu posting: 10-Okt-2025